Rabu, 30 April 2008

Napoleon Bonaparte

Artikel Kiriman Adinda Cahyo

Pak Puh... saya lagi nemu artikel yang cukup unik dan
ini hanya sekedar berbagi lhoo...semoga bermanfaat
bagi kita...

Islamnya Napoleon Bonaparte
Siapa yang tidak mengenal Napoleon Bonaparte, seorang
Jendral dan Kaisar Prancis yang tenar kelahiran
Ajaccio, Corsica 1769. Namanya terdapat dalam urutan
ke-34 dari Seratus Tokoh yang paling berpengaruh dalam
sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart.

Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh
terhadap negara Prancis sejak Agustus 1793, seharusnya
ia merasa puas dengan segala apa yang telah
diperolehnya itu.

Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan
batinnya, agama yang dianutnya waktu itu ternyata
tidak bisa membuat Napoleon Bonaparte merasa tenang
dan damai.

Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum
kematiannya ditahun 1821, Napoleon Bonaparte
menyatakan ke-Islamannya dihadapan dunia
Internasional.

Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam
daripada agama lamanya, Kristen ?

Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat
dimajalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan
Singapura.

"I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are
villains, cowardly and cruel. Is there anything more
horrible than the story of Lot and his daughters ?"

"The science which proves to us that the earth is not
the centre of the celestial movements has struck a
great blow at religion. Joshua stops the sun ! One
shall see the stars falling into the sea... I say that
of all the suns and planets,..."

"Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap,
sedang orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan
jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat daripada
kisah Lut beserta kedua puterinya ?" (Lihat Kejadian
19:30-38)

"Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi
bukanlah pusat tata surya, dan ini merupakan pukulan
hebat terhadap agama Kristen. Yosua menghentikan
matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat
bintang-bintang berjatuhan kedalam laut.... saya
katakan, semua matahari dan planet-planet ...."

Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata :
"Religions are always based on miracles, on such
things than nobody listens to like Trinity. Yesus
called himself the son of God and he was a descendant
of David. I prefer the religion of Muhammad. It has
less ridiculous things than ours; the turks also call
us idolaters."


"Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang
ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami.
Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia
keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa
oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari
kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat didalam
agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita
sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa."

Selanjutnya :
"Surely, I have told you on different occations and I
have intimated to you by various discourses that I am
a Unitarian Musselman and I glorify the prophet
Muhammad and that I love the Musselmans."


"Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada
anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya
harus memperjelas lagi kepada anda disetiap ceramah,
bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan
nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam."

Akhirnya ia berkata :
"In the name of God the Merciful, the Compassionate.
There is no god but God, He has no son and He reigns
without a partner."


"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak
dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping."

Napoleon Bonaparte mengagumi AlQuran setelah
membandingkan dengan kitab sucinya, Alkitab (Injil).
Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggul an Al-Quran
daripada Alkitab (Injil), juga semua cerita yang
melatar belakanginya.


Referensi :
1. Memoirs of Napoleon Bonaparte by Louis Antoine
Fauvelet de Bourrienne edited by R.W. Phipps. Vol. 1
(New York: Charles Scribner's Sons, 1889) p. 168-169.
http://chnm/. gmu.edu/revoluti on/d/612/
2. 'Napoleon And Islam' by C. Cherfils. ISBN:
967-61-0898- 7
http://www.shef/. ac.uk/~ics/ whatis/articles/
napoleon. htm
3. Satanic Voices - Ancient and Modern by David M.
Pidcock, (1992 ISBN: 1-81012-03-1) , it states on page
61, that the then official French Newspaper, Le
Moniteur, carried the accounts of his conversion to
Islam, in 1798 C.E




Selasa, 29 April 2008

Kepedulian Pendidik

Refungsionalisasi Kepala Sekolah
Kiriman : Eko Drajat Nugroho
( nugrohoed@gmail.com )

Oleh: MUCHLASIN SAg


Ada kesan yang mengemuka bahwa Kepala Sekolah merupakan top leader di suatu sekolah yang dipimpinnya. Artinya, tupoksi (tugas pokok dan fungsi) kepala sekolah hanya sebatas MASLIM (Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, dan Motivator). Fungsi educator (pengajar dan pendidik) yang seharusnya melekat dalam jabatannya sering terabaikan. Banyak pula kepala sekolah yang sama sekali tidak pernah melakukan fungsi pengajaran di dalam kelas. Alasan utamanya, mereka terlalu sibuk karena posisinya sebagai kepala sekolah.

Sejatinya kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai pemimpin di sekolah. Hal ini sesuai isi SK Pengakatan Jabatan Kepala Sekolah yang diterimanya. Kepala sekolah bukan jabatan struktural, tetapi jabatan fungsional yang memang diperoleh karena sudah memenuhi persyaratan untuk menduduki posisi tersebut.


Bukan Hitam Putih

Setiap kali seorang kepala sekolah mengajukan PAK (penetapan angka kredit ) bagi jabatan guru, dia selalu mencantumkan rincian angka kredit untuk mendapatkan penilaian. Angka-angka kredit tersebut antara lain diperoleh melalui PBM (proses belajar mengajar) yang meliputi beberapa kegiatan. Yakni menyusun program pengajaran, menyajikan program pengajaran, melaksanakan evaluasi belajar, melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar, menyusun dan melaksanakan program perbaikan serta pengayaan.

Demikian pula ketika kepala sekolah mengajukan dokumen portofolio untuk memperoleh sertifikat dalam sertifikasi guru. Dia harus menyusun potofolio, yang salah satu komponennya adalah membuat RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) dan pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnmya, pengawas selaku atasan langsung kepala sekolah menilai pelaksanaan pembelajaran melalui supervisi langsung di dalam kelas.

Pengawasan itu dilakukan dengan cara mengamati dan menilai langsung indikator atau aspek prapembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, penguasaan materi pelajaran, pendekatan atau strategi pembelajaran, pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban ssiswa, penilaian proses dan hasil belajar, penggunaan bahasa, dan teknik menutup kegiatan pembelajaran.

Nah, dari seluruh proses itu, memfungsikan kepala sekolah sebagai guru yang benar-benar terampil di depan kelas merupakan keniscayaan. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan berinteraksi langsung dengan siswa di kelas adalah konsekuensi logis dari jabatan fungsional kepala sekolah yang disandangnya. Hal itu sekaligus menjadi bagian dari profesionalitas kepala sekolah.

Sebagaimana guru yang disyaratkan mengajar minimal 24 jam pelajaran perminggu, kepala sekolah pun disyaratkan mengajar di depan kelas "hanya" 6 jam pelajaran perminggu. Enaknya, kepala sekolah bisa memilih mata pelajaran yang dianggap relatif ringan, terutama mata pelajaran non ujian nasional. Persyaratan tersebut tentu bukan sekadar hitam di atas putih untuk mendapatkan legalisasi dalam pengajuan PAK atau sertifikasi guru, tetapi harus benar-benar dilaksanakan di dalam kelas sebagai guru dalam arti yang sebenarnya.


Sumber Motivasi

Penampilan kepala sekolah di dalam kelas diharapkan menjadi sumber motivasi belajar bagi para siswa. Kepala sekolah bisa memantau secara langsung perkembangan siswa dalam proses belajar mengajar hanya ketika dia terlibat langsung di dalam kelas.

Penampilan kepala sekolah mengajar di depan kelas juga menjadi sumber motivasi bagi para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik. Sebab, para guru akan merasa seprofesi dengan kepala sekolahnya.

Dalam kasus pembelajaran di tingkat sekolah dasar (SD), keterlibatan kepala sekolah di kelas akan sangat membantu para guru. Sebab, rata-rata beban mengajar mereka dalam seminggu sekitar 30 jam pelajaran. Tak jarang mereka di sebut sebagai guru kelas atau guru borongan.

Ya, guru SD memang mengajar banyak mata pelajaran. Hebatnya, hingga saat ini, mereka belum pernah merasakan tunjangan kelebihan jam mengajar. Sebab, memang tak ada tunjangan kelebihan jam mengajar untuk guru SD. Namun, bagi guru SLTP atau SLTA, kehilangan 6 jam pelajaran berdampak pada berkurangnya tunjangan kelebihan jam mengajar,

Meski kepala sekolah juga berfungsi sebagai supervisor, pada kenyataannya banyak yang tidak melakukan supervisi secara berkala di dalam kelas. Biasanya, mereka beralasan sibuk, atau supervisi hanya dilakukan terhadap guru-guru yang akan mengajukan PAK atau sertifikasi guru. Itu pun dilakukan di depan meja tanpa terjun langsung ke dalam kelas. Praktis kepala sekolah tidak mengetahui secara persis perkembangan belajar siswa dan teknik guru dalam mengelola kelas dan administrasi pengajaran.

Di jenjang SD, apalagi SD yang kekurangan tenaga guru, kepala sekolah sudah terbiasa merangkap sebagai guru dan melakukan fungsi pengajaran di dalam kelas. Bahkan, ada kepala SD yang merangkap fungsi penjaga sekolah.

Tentu berbeda dengan di jenjang SLTP dan SLTA. Kepala Sekolah yang benar-benar tampil sebagai guru di depan kelas sangat jarang. Apapun alasannya, kepala sekolah harus memfungsikan diri sebagai guru yang profesional. Dengan keprofesionalitasnm ya itu, kepala sekolah bisa menikmati kenaikan gaji sebesar satu kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat lainnya lewat sertifikasi guru.

Dalam dokumen portofolio, ada sebuah pernyataan yang perlu dicerna dalam sanubari. Pernyataan dalam penutup dokumen itu harus ditandatangani oleh peserta sertifikasi, yaitu guru atau kepala sekolah.

Pernyataan selengkapnya berbunyi, "Dengan ini saya menyatakan bahwa pernyataan dan dokumen di dalam portofolio ini benar-benar hasil karya sendiri dan jika dikemudian hari ternyata pernyataan dan dokumen saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi dan dampak hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku."

Pernyataan itu mengandung konsekuensi moral. Bagaimana jadinya jika pernyataan peserta sertifikasi itu tidak sesuai dengan kenyataan? Padahal, pada kenyataannya dia tetap tidak terkena sanksi atau dampak hukum. Tentu masih ada sanksi atau dampak hukum yang akan diterima dari Yang Maha Adil.(*)

MUCHLASIN SAg
Kepala SDN Banjarsari Wetan 01, Dagangan, Madiun

Senin, 28 April 2008

Pernikahan Spesial Milik Tiga Kakak Beradik


Sesaat setelah akad Nikah
Dari kiri kek kanan : Tomy Hermanto & Ani, ARIF BUDI KURNIAWAN @ DEWI, Eka Triyadi @ Yana.


Percaya Mitos, Keluarga Mempelai Pria Sempat Tak Setuju.

Diambil dari: Koran RADAR CIREBON
Oleh : M RONNA ANGGIE

Jejak Pernikahan ibu negara Kristiani Bambang Yudhoyono yang unik, karena menikah bebarengan dengan kakak dan adiknya pada 30 Juli 1976, kini terulang di Cirebon. Tiga kakak beradik, putri pasangan HR Panarto Sugito ( *.Anggota IKBM Jakarta ) dan Hj. Suminah, disandingkan secara bersamaan di kediaman mereka di Sumber, Kabupaten Cirebon.

Prasetya Dwi Tresnani SE (27), Dewi Handayani SE (26), dan Triyana Rakhmadona AMd(24) melangsungkan resepsi pernikahan bersama pada Minggu (6/4) di kediaman mereka jalan Anggrek Raya, Griya Sumber Indah, Sumber, Kabupaten Cirebon.

Menurut Ani, panggilan akrab si sulung, selain cita-cita ayahnya, pernikahan bersama ini memang diawali serangkaian kisah.

Ibunda mereka menjelaskan kepada Radar, sebenarnya Yana panggilan Triyana, sudah mau menikah sejak 2006 dan Ani berencana menikah pada Desember 2007. " Karena saya tak ingin Yana mendahului kakak-kakaknya, jadi ditunda dulu. Nah, yang April ini memang rencananya Dewi. Akhirnya, ketimbang kerabat dan kenalan bosan jika dalam waktu berdekatan kami adakan acara pernikahan putri kami, ya sudah dibarengkan saja " ungkapnya.

Ani menyebutkan, awalnya keluarga calon suaminya tidak setuju dengan rencana pernikahan bareng tersebut. Sebab pihak keluarga lelaki percaya mitos, bila pernikahan bersama akan menyebabkan salahsatu pasangan mengalami kegagalan di tengah jalan. Sementara pihak keluarga lelaki dari Dewi dan Yana sepakat saja.


Suminah kemudian menerangkan kepercayaan semacam itu tidak dijelaskan dalam hadist Rasululloh sebagai sumber ketentuan hukum Islam disamping Al Qur'an " Akhirnya keluarga cowoknya Ani mau menerima juga.Karena memang dari keluarga kami sudah pernah melakukan pernikahan bersama dua orang, yakni pamannya Ani. Dan alhamdulillah sampai sekarang pernikahan itu baik-baik saja", terangnya.

Disinggung soal biaya pernikahan langsung ketiga putrinya apakah memberatkan atau tidak, Suminah menuturkan bahwa sebagai orang tua dirinya memang telah menyiapkan biaya tersebut, sehingga tidak menjadi beban lagi."Secara teknis pesta yang digelar juga standar saja, tidak ada yang spesial. Saya berharap anak-anak bisa membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warrohmah. Sedih juga mau langsung ditinggal tiga orang putri," tandas ibu berkerudung itu.

Menarik lagi, Yana memiliki saudara kembar bernama Yani Rakhmadani (24) yang juga sebenarnya sudah memiliki kekasih dan siap saja seandainya melangsungkan pernikahan. Tapi, Suminah menginginkan tiga putrinya saja dulu yang menikah. "Cowoknya Yani juga sudah siap untuk menikah. Namun, sudahlah tiga saja dulu, sepi nanti rumah ini kalau keempat putri saya dibawa pergi suaminya," selorohnya.

Kepada Radar di resepsi pernikahan, Yani menyebutkan sedih dan merasa kehilangan sebab kembarannnya menikah lebih dulu. "Ya, namanya juga kembar. Kita kan apa-apa dan ke mana-mana selalu bersama, sekarang aku merasa kesepian," katanya.

Dikatakan, bersama kekasihnya yang kini bekerja di Subang akan berencana menikah 2009 nanti. "Saat ini nikah langsung berempat juga bisa, cuma dari keluarga cowokku ingin nanti saja. Mereka takut kalau nikah bareng nantinya ada imbas mitos yang tidak baik," tambahnya.

Dewi mengaku hubungan pacaran ia dan cowoknya, juga kakak dan adik-adiknya bisa dibilang kompak. "Sejak masa kuliah di Bandung dulu, kami berdelapan sering jalan bersama. Kami semua sudah saling kenal dekat tiap cowok saudara-saudara kami," ucap karyawati perusahaan asuransi itu.

Menggunakan pesta pernikahan adat Jawa-Sunda, pasangan pengantin dan orang tua masing-masing berderet berada diatas panggung sepanjang sepuluh 10 meter. Setelah memiliki suami, Dewi dan Yana akan tinggal di Jakarta, sementara Ani tetap di Cirebon. Suami Ani dan Yana asli Cirebon, sedangkan suami Dewi dari Madiun. (*)




Keluarga Ahmad Budi Handaru

Kunjungan Menjelang Pernikahan Arif Budi Kurniawan

Bulan Maret 2008 kakanda Ahmad Budi Handaru datang kerumah kami dan ke "seluruh" keluarga di Jawa Timur. Mohon doa restu pada ibunda Ny Poernomo di Banjarsari, berkaitan dengan niat beliau untuk punya hajat menikahkan ananda Arif Budi Kurniawan.

Ingat akan janji kami kepada almarhumah mBak Nuk Rohyati Handaru, kalau kanda / yunda punya hajat kami akan hadir.
Memenuhi undangan Mas Hang tanggal 4 April 2008 kami berangkat ke Cirebon. Menumpang KA Bima jam 17.00 kami berangkat meninggalkan Surabaya.
Jam 3.30 ( 5 April 08 ) kami turun di stasiun Cirebon. Dari jauh saya melihat perempuan yang berlari-lari dengan girangnya. Ternyata adinda Ahmad Budi Juniarso bersama istri telah datang 1 jam lebih awal, menumpang KA Bangunkarta. Dua perempuan itu berangkulan dengan riangnya, karena tidak menyangka bisa ketemu di sini.

Berempat kami duduk menunggu jemputan. Adinda Jun menelpon Suwarno "Putro" asuh kanda Ahmad Budi Djatmiko yang telah mukim di Cirebon ,sebagai petugas penjemput tamu keluarga. Dia menjawab bahwa yang akan menjemput adalah ananda Arif sendiri, jam 4.00. Di samping kami duduk seorang pemuda ngganteng sibuk dengan HP nya sesekali ia menoleh kepada kami, tanpa sepatah katapun terucap. Kami berbincang tentang Kanda Handaru dan nanda Arif .

Nampaknya pemuda sebelah kami ini ikut mendengarkan perbincangan kami. Dengan sopannya ia bertanya apakah kami akan menghadiri pernikahan Arif Budi Kurniawan, kami jawab " iya ". Ia memperkenalkan diri namanya SETIYO , ia teman karib Arif semasa SMA sampai sekarang. Ia kerja di Perum Angkasa Pura III yang dinas di Bandara Juanda Surabaya . Ia datang jam 2.30 ia menunggu jemputan seperti halnya kami.

Jam 4.10 ananda Arif menjemput. Kami langsung ke Masjid At Taqwa ( ?) untuk sholat shubuh. Habis sholat kami "digiring" nanda Arif ke warung nasi jamblang yang pernah kondang lewat acara wisata kulinernya Bondan Winarno.

Setelah sarapan kami diantar ke Sumber rumah pondokan dekat tempat hajatan . Hari itu Sabtu tanggal 5 April 2008, akan dilangsungkan pernikahan gelombang 1.
Ananda Arif sendiri akan menikah pada gelombang ke 2 hari minggu 6 April 08 bersama-sama dengan pasangan yang lain. (*)



Minggu, 27 April 2008

Keluarga Ahmad Budi Edyanto





Gambar kenangan saat Niken wisuda di Jojakarta.

Ahmad Budi Edyanto putra ke 6 ayahanda Poernomo dan Siti Karlina. Sekarang tnggal di Blitar.
Niken adalah putri ke 3.

Jumat, 25 April 2008

Foto Kenangan Keluarga Besar K. Notodirodo

Dari kiki kekanan : Eko, Hari, Toni,Hanif, Ndoko, nDono, Yanni, Ipung, Tari dan Yoyok
Sekarang semua ini ada dimana Mas Eko ? ( *. mas wink )
Ass.
Mas Wink,
Iki ana poto lawas,
kiranya bisa di muat di blog banjarsari
sebagai nostalgia ............

Judul bisa dipake
Photo Keluarga Besar K. Notodirodo,
diambil sekitar bulan Januari 1976
di halaman depan rumah Keluarga K. Notodirodo.

Pls kiranya bisa saya di add sbg kontributor
blog supaya saya bisa sedikit membantu isi
blog tsb supaya rame. Biasanya utk bisa akses ke blog harus
punya account gmail, account gmail saya: nugrohoed@gmail.com

Oh ya, imil yg biasa saya pake imil2an dg mas wink itu imil skunder yg sesekali saja
saya buka, yg biasa saya pake sbg email utama yaitu:
nugrohoed@gmail.com
eko_dn@yahoo.com.au
ekodrajat.nugroho@bp.com

Nuwun.
Wass.
Salam

Eko


Foto Kenangan : Saat Ibu Aslam Cholidi
( Ibunda Pak Mukti )pulang dari menuaikan
ibadah Haji.
Dari kekiri kekanan :
Ahmad Budi Edyanto, Pak Mukti,
Mas Eko, Ahmad Budi Priyatmoko





Dari kiri ke kanan :
Pak Mukti, Mas Eko,
Mas Agus ( Putro Ibu Sun, Sepupu P Mukti )
Mazwink: Mas Eko adalah putra dari Bp. H.Maskur dan Bude Muti'ah binti K.Notodirodo.
Bude Mut adalah teman sepermainan dan sekolah semasa SD.